Jumat 14 Nov 2014 19:57 WIB

WMA, Penghargaan untuk Dedikasi Muslimah

Rep: c67/ Red: Agung Sasongko
Muslimah bekerja (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Muslimah bekerja (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- World Muslimah Award 2014 kembali digelar untuk keempat kalinya di Yogyakarta. Sebanyak 25 finalis dari 20 negara mengikuti ajang tersebut.

Eka Santi, pendiri World Muslimah Award mengatakan, ajang ini bertujuan mengangkat perempuan Muslimah yang berdedikasi tinggi terhadap kondisi sosial di masing-masing negara. Akan tetapi, dedikasi mereka tidak dilihat oleh banyak orang termasuk pemerintah.

"Karena itu, dedikasi ini perlu diangkat. Dengan harapan mengetahui peran Muslimah terhadap kehidupan sosial. Selain itu, ajang ini juga untuk mengangkat hijab yang dipandang minoritas," kata Eka di Yogyakarta, Jumat (14/11).

Eka mengungkap banyak dampak yang didapatkan dari ajang yang sudah berjalan empat kali ini. Selepas ajang ini, banyak finalis yang mendapatkan tawaran pekerjaan. Dengan demikian, perempuan berhijab saat sudah bukan lagi menjadi masalah dalam hal pekerjaan.

“Jadi ini untuk menyampaikan suara Muslimah yang tidak terdengar,” ujar Eka.

Eka menjelaskan proses keikutpesertaan ajang ini. Menurutnya, jumlah peserta keseluruhan sebanyak 200 orang yang mendaftar melalui online. Dalam seleksi tersebut, jelasnya, diantaranya kesolehan dan dedikasi terhadap kehidupan masyarakat menjadi kriteria penilaian.

Acara World Muslimah Award yang berlangsung dari 13-21 November di Yogyakarta itu akan memperlihatkan prestasi dan potensi pada finalis. Sehingga, perusahaan tidak lagi memandang perempuan berhijab tidak bisa dijadikan sebagai karyawan.

Eka mengakui, hijab merupakan hal yang minoritas. Untuk itu,apresiasi terhadap perempuan berhijab perlu dilakukan. Pasalnya, secara kemampuan tidak jauh berbeda bahkan melebih. Perempuan berhijab harus mendapatkan perlakuan yang sama.

Eka menyadari, perempuan berhijab dipandang sangat tertutup. Sehingga cukup tertutup juga karir bagi perempuan yang berhijab. Oleh karena itu, harus mencari cara agar perempuan berhijab bisa juga diterima di dunia karir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement