REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Aktivitas warga Kota Manado dan sekitarnya kembali normal pascagempa berkekuatan 7,3 skala richter yang baru terjadi beberapa jam lalu dan sebelumnya sempat membuat masyarakat panik.
"Kami tetap bekerja seperti biasa, hanya memang saat gempa terjadi sekitar pukul 10.31 Wita sempat panik dan berhamburan keluar kantor," kata Maria Jane, salah satu pegawai badan usaha milik negara berlokasi sekitar 100 meter dari bibir pantai Manado, Sabtu.
Maria mengatakan tidak panik karena melihat sebagian besar warga Manado tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Tidak ada yang mengungsi.
"Berbeda saat tsunami beberapa tahun silam, di mana masyarakat Manado berebutan mengungsi ke dataran tinggi," kata Maria.
Elke Karundeng, pegawai swasta di kawasan Malalayang Manado, salah satu kawasan berlokasi di dataran rendah dengan pantai mengatakan, tetap melakukan pekerjaan sebagaimana yang dilakukan setiap hari.
Public Relation Hotel Lion Air yang berlokasi tepat di pinggir pantai Manado, Olive, mengatakan saat gempa terjadi hanya melakukan evakuasi ringan para tamu hotel. Tetapi, ada juga yang tetap tinggal di kamar menginap masing-masing.
"Hanya memang saat gempa terjadi, ada yang sempat panik. Tetapi, saat gempa sudah berlalu, kembali tenang," kata Olive.
Peringatan tsunami beredar cepat melalui media sosial seperti facebook, twitter dan lainnya. Gempa bumi berpusat di Halmahera Barat Maluku Utara pukul 10.31.40 Wita pada kedalaman 10 kilo meter dengan 7,3 R dan mengakibatkan getaran gempa dirasakan di seluruh kabupaten kota di Sulut.