REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Memasuki musim hujan, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengintruksikan semua pihak untuk siaga menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor.
Haryadi menyampaikan instruksi tersebut dalam apel siaga di halaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Sabtu (15/11). Selain anggota BPBD, apel siaga juga diikuti para relawan bencana, karang taruna, PMI dan berbagai pihak.
"Hujan sudah mulai turun dengan intensitas cukup tinggi. Kami kedepankan pendekatan antisipasi dan kesiapsiagaan bencana," kata Haryadi.
Diakui Haryadi, ancaman bencana yang bisa datang kapan pun pada musim hujan ini antara lain banjir baik lokal maupun lahar dingin serta longsor. Daerah rawan longsor dan banjir di Yogyakarta sebagian besar berada di wilayah bantaran sungai.
Ia mengatakan antisipasi dilakukan Pemkot Yogyakarta antara lain dengan menggelar pelatihan dan simulasi bencana kepada warga. Terutama warga yang tinggal di bantaran sungai. Relawan bencana dan komunitas terkait seperti komunitas radio amatir Indonesia juga dilibatkan membantu.
Menurutnya, sistem penanggulangan bencana sudah dibangun, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko bencana. Dana darurat dalam pos anggaran tak terduga di APBD setempat sekitar Rp 5 miliar juga disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana dengan penetapan tanggap darurat.
Namun siaga darurat baru bisa ditentukan jika sudah ada ancaman nyata berupa bencana. Pihaknya berharap selama musim hujan nanti tidak terjadi bencana. "Yang penting bagaimana membangun sistem, memberikan rasa aman dan jauh dari kepanikan," katanya.