REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut, lembaga pesantren telah teruji sejak ribuan tahun sebagai sumber investasi sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Melihat aset tersebut, Hanif ingin meneruskan kerja sama dalam hal penyediaan tenaga kerja berkualitas dari gerbang pesantren.
"Pesantren itu sudah tidak perlu ditanya lagi soal pembangunan karakter santrinya. Maka ini perlu didukung dengan penguatan skill mereka," kata dia dalam pertemuan pramuka yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama.
Hanif menyebut, ada dua alasan kehadirannya dalam acara LP Ma’arif. Yakni karena ia merasa bagian dari NU. Serta ingin membangun dan melanjutkan kerja sama antara Ma’arif dengan kementerian ketenagakerjaan.
Ia menyebut kerja sama dengan dunia madrasah dan pesantren antara lain dengan melakukan pelatihan terhadap guru di kawasan transmigrasi.
Kawasan tersebut, kata dia, membutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas dan terjamin pemenuhan kebutuhan hidupnya. Makanya, ia ingin menyambungkan dunia pendidikan Islam dengan dunia kerja.
Alumni santri, kata dia, akan menempuh pendidikan keterampilan di Badan Latihan Kerja (BLK). Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensinya serta layak bersaing di dunia profesional.