REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional menyatakan, 2015 mendatang, penurunan harga minyak diprediksi akan lebih tajam.
IEA, perusahaan konsultan untuk 29 negara ini menilai, melemahnya permintaan dan lonjakan gas bumi di Amerika Serikat menyebabkan harga minyak mentah baru-baru ini jatuh di bawah 80 US dolar per barel
Jumat lalu, minyak mentah Brent, salah satu tolok ukur harga utama ini diperdagangkan senilai 78,13 dolar per barel. Ini mendekati level terendah dalam empat tahun terakhir.
"Kondisi ini semakin menjelaskan bahwa kami telah memulai babak baru dalam sejarah pasar minyak," kata IEA seperti dilansir BBC, Sabtu (15/11).