REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika, meminta pemerintah menjelaskan secara jelas alasan menaikan harga BBM. Selama ini pemerintah belum menjelaskan berapa biaya produksi BBM subsidi setiap tahunnya.
"Karena BBM itu menguasai hajat hidup rakyat. Jadi perhatian rakyat saat ini pada kenaikan BBM," kata Kardaya saat menyampaikan pendapatnya dala diskusi dengan tema Bola Panas BBM di Sindo Radio, Sabtu (15/11).
Kardaya mengira pemerintah tahun ini malah akan menurunkan harga BBM daripada menaikan harga BBM, karena kata dia, harga minyak mentah dunia sedang turun. Berdasarkan data statistik, menurut Kardaya, semenjak negara Indonesia berdiri harga BBM naik jika harga minyak dunia naik atau harga minyak dunia jauh di atas anggaran yang telah di tetapkan di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
"Selama ini belum pernah kenaikan harga BBM di Indonesia pada saat harga minyak mentah turun," ujarnya.
Kata Kardaya, saat ini seluruh dunia sedang euforia menikamati penurunan harga BBM. Di Cina kata dia sejak Juni tahun 2014 sudah menurunkan harga BBM sampai tujuh kali. Kardaya yakin, jika melihat minyak mentah dunian turun, pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasti akan menurunkan harga BBM.
"Kalau masih pemerintahan yang lalu saya yakin diturunkan, karea apa? harga minyak dunia saat ini 74, 29 perbarel. Artinya 30 persen lebih sedikit rendah dari anggara yang ditetapkan di dalam APBN, asumsi APBN nya 105, sekarang harganya 74 jadi turunya 30 persen," kata dia.