Ahad 16 Nov 2014 14:51 WIB

Dor Dor Dor...20 Orang Tewas dalam Serangan Militer Filipina

Red: Erdy Nasrul
Pejuang Bangsamoro (BIIF) usai shalat jamaah di kampnya di Provinsi Maguindanao, Filipina Selatan.
Foto: AP
Pejuang Bangsamoro (BIIF) usai shalat jamaah di kampnya di Provinsi Maguindanao, Filipina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO -- Sejumlah 20 orang tewas dalam satu hari di Filipina selatan setelah satu bentrokan senjata meletus di wilayah itu , kata para pejabat Sabtu.

Pihak militer sebelumnya mengatakan 15 orang tewas Jumat setelah pertempuran seru antara pasukan pemerintah dan gerilyawan yang punya hubungan dengan Al Qaida di daerah hutan, tempat sejumlah gerilyawan-gerilyawan garis keras Muslim dan kelompok-kelompok bandit aktif.

Tiga pekerja perkebunan termasuk seorang ayah dan putranya ditembak mati di pulau Basilan ,Filipina selatan Jumat dalam usaha diperkirakan pemerasan, kata Inspektur senior Gean Gallardo,komandan polisi ibu kota pulau itu.

"Tiga korban ini adalah para pekerja biasa yang tidak memiliki kapak untuk menghantam siapapun," katanya.

Pada hari yang sama,seorang anak perempuan berusia delapan tahun tewas akibat kena peluru mortir yang ditembakkan gerilyawan Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) di kota Pikit di selatan, kata juru bicara daerah militer Kolonel Dickson Hermoso.

Gerilyawan itu menembakkan mortir-mortir ke polisi dan tentara yang berusaha menangkap seorang komandan mereka, katanya.

Militer sebelumnya mengatakan lima tentara dan 10 gerilyawan dari kelompok garis ekras Abu Sayyaf yang punya hubungan dengan Al Qaida tewas dalam pertempuran di pulau Jolo kepulauan Sulu, Jumat.

Juru bicara militer daerah itu Kapten Rowena Muyuela mengatakan insiden-insiden itu tidak hubungan langsung, "mereka semuanya terlibat dalam kelompok-kelompok yang berbeda".

Akan tetapi ia mengatakan aksi kekerasan meningkat akibat usaha-usaha pemerintah untuk menangkap para pengacau.

"Ini semuanya disebabkan operasi-operasi aparat penegak hukum yang meningkat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement