Ahad 16 Nov 2014 14:54 WIB

Gepeng Ibukota yang Kena Razia Dikirim ke Perkebunan Sawit

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
RAZIA PMKS - Sejumlah gelandangan diamankan ketika razia yang dilakukan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta di Kawasan Tanah Abang Jakarta
Foto: Antara/Wahyu Putro
RAZIA PMKS - Sejumlah gelandangan diamankan ketika razia yang dilakukan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta di Kawasan Tanah Abang Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gelandangan dan pengemis (gepeng) yang tertangkap dalam razia akan dikirim ke perkebunan kelapa sawit yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

"Sudah banyak gepeng yang kami kirim ke perkebunan kelapa sawit agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang wajar dan tidak menjadi permasalahan sosial," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Prayitno, Ahad (16/11).

Ia mengatakan, gepeng yang dikirim ke perkebunan kelapa sawit itu pertama kali dilihat latar belakangnya kenapa dia mau menjadi gelandangan atau pengemis.

Apabila alasan mereka karena tidak memiliki pekerjaan maka gepeng yang terlihat sehat dan dianggap masih mampu maka akan dilakukan pelatihan pertama untuk memasuki dunia kerja di panti rehabilitasi.

Dia mengatakan, bila dipandang sudah cukup bagus dalam pelatihan dan pembinaan itu, selanjutnya gepeng tersebut dikirim ke perkebunan kelapa sawit yang kebanyakan ke daerah Kalimantan.

"Kami berikan mereka pelatihan agar nantinya siap untuk memasuki dunia kerja yang pastinya kami salurkan terutama ke perkebunan sawit," tuturnya.

Menurut dia, sudah banyak gepeng yang telah diberikan pekerjaan untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit dan saat ini mereka senang karena telah memiliki pekerjaan tetap.

Sedangkan untuk gepeng yang sudah lanjut usia, akan dilakukan pemulangan apabila mereka masih memiliki pihak keluarga dan mau kembali ke kampung halamannya.

Untuk gepeng yang tidak memiliki keluarga dan mengalami gangguan jiwa maka akan dilakukan pembinaan serta rehabilitasi di panti-panti yang disiapkan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.

"Sifat kami terhadap gepeng bukan pengarah pada sebuah penindakan melainkan lebih mengarah pada pembinaan dan rehabilitasi untuk mengubah hidup mereka menjadi lebih baik lagi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement