REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden RI keenam, SBY, mengimbau kadernya untuk mengkritisi program pemerintah yang kini dipimpin Jokowi jika terbukti tidak tepat dan tidak pro rakyat. Dalam pertemuannya dengan kader Demokrat beberapa hari lalu, SBY menegaskan sikap partainya tersebut.
“PD wajib mengkritisi dan menolak kebijakan Presiden & Pemerintah yang tidak tepat dan nyata-nyata tidak pro rakyat,” tegas SBY sebagaimana ditulis admin akun twitter SBY, Ahad (16/11).
Jika harus menolak dan mengkritisi kebijakan yang salah dan tidak pro rakyat, SBY mengimbau agar itu disampaikan dengan cara yang tepat dan beretika. “Tidak waton suloyo,” jelas SBY. Waton suloyo adalah ungkapan bahasa Jawa. Waton artinya asal-asalan atau seenaknya sendiri sedangkan suloyo artinya bertikai atau perang.
Dua pesan lainnya yang disampaikan SBY adalah, para gubernur, bupati & wali kota atau wakil-wakilnya yang berasal dari PD wajib loyal kepada Presiden Jokowi
SBY menegaskan sebagai kepala daerah, garis komando dalam pemerintahan adalah Presiden, dan bukan kepada ketua umum partai.
SBY menekankan partai Demokrat wajib mendukung kebijakan Presiden dan pemerintah yang tepat dan sungguh bermanfaat bagi rakyat.
Ketua DPD PD se-Indonesia hadir dalam pertemuan itu. Instruksi SBY itu selanjutnya disebut Tiga Kewajiban bagi Partai Demokrat, atau disingkat tiga Wajib PD.