Senin 17 Nov 2014 02:45 WIB

Jokowi: Berteman dengan Negara Lain Harus yang Menguntungkan

Indonesia's President Joko Widodo, popularly known as
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Indonesia's President Joko Widodo, popularly known as "Jokowi", speaks during his meeting with U.S. President Barack Obama, Monday, Nov. 10, 2014 in Beijing on the sidelines of the APEC Summit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan sesuai dengan politik luar negeri bebas aktif yang dianut, Indonesia harus menjalin kerja sama dengan banyak negara, selama hal itu bisa membawa manfaat bagi rakyat.

"Berteman dengan semua negara, manfaat sebesar-besarnya harus dirasakan oleh rakyat. Jangann banyak temen tapi dirugikan, ngapain. Banyak temen ya harus banyak untung," ujarnya Ahad (16/11).

Oleh karena itu, saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Brisbane, Australia, Sabtu (15/11) kemarin, Jokowi menyampaikan bahwa negara berkembang harus diberikan peluang fleksibilitas.

"Jangan harus dipaksa ikut konsesus tertentu, bisa rugi kita. Karena beberapa komuditas harus kita masukan agar tak dirugikan, ini yang harus kita perjuangankan," katanya.

Ia melanjutkan, dalam hal kerja sama dengan negara lain yang terpenting adalah mengutamakan kepentingan nasional. Jangan sampai kerja sama itu tidak membawa keuntungan bagi Indonesia. Saat ditanya bagaimana hubungan negara lain yang tidak bisa menguntungkan Indonesia, Jokowi menjawab sambil bercanda.

Ya ketemu tapi dikit-dikit aja yah. gak usah deket-deket," ucapnya sambil tertawa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement