REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Manuel Valls Ahad (16/11) mengutuk eksekusi pekerja bantuan Amerika Serikat Peter Kassig dan beberapa tentara Suriah sebagai tindakan kejam. Tindakan tersebut hanya meningkatkan tekad Prancis untuk memerangi kelompok garis keras Negara Islam (IS) itu.
Valls mengatakan dalam satu pernyataan bahwa ia mengutuk tindakan barbar terbaru ini. "Prancis pun bertekad untuk bertindak terhadap Daesh di Irak dan Suriah," katanya, menggunakan nama lain untuk kelompok IS.
Prancis terlibat dalam serangan udara di Irak melawan gerilyawan, namun menolak untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam perang udara melawan IS di Suriah.
Kelompok garis keras, yang telah memenggal beberapa orang Barat, Ahad mengaku telah mengeksekusi Kassig serta 18 tentara Suriah dalam sebuah video yang sedang diperiksa oleh para aparat intelijen.