Senin 17 Nov 2014 04:16 WIB

Pelarangan Film 'Green Movement' di Lebanon Tuai Protes

Rep: C92/ Red: Indira Rezkisari
Penggalan gambar dari film The Silent Majority Speaks.
Foto: filminc.com
Penggalan gambar dari film The Silent Majority Speaks.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Pemerintah Lebanon melarang pemutaran film The Silent Majority Speaks, Ahad (16/11), karena dinilai menghina negara asing. Larangan ini menuai protes dari penyelenggara festival film setempat.

“Tidak ada apapun dalam film itu yang membenarkan untuk dilarang,” kata Direktur Festival Film Perlawanan Budaya Internasional, Jocelyne Saab seperti dilansir AFP.

Saab mengatakan film itu bercerita tentang protes Gerakan Hijau (Green Movement) yang terjadi setelah pemilu di Iran tahun 2009. Ia menyebut film ini sebagai esai visual yang mengagumkan karya Bani Khoshnoudi. Al Arabiya English menggambarkan film dokumenter tersebut tersebut mengandung gambaran protes yang meletus di Iran. Ini terjadi setelah Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali ke tampuk kekuasaan. Kemenangan ini dianggap sebagai penipuan pemilu.

Saab menyayangkan larangan yang dilakukan pemerintah. “Film ini akan diputar malam ini. Siangnya Lembaga Sensor melayangkan pemberitahuan kepada penyelenggara festival bahwa film itu dilarang karena menghina negara asing,” kata dia.