Senin 17 Nov 2014 07:38 WIB
Masjid Al Aqsa Dilecehkan

Umat Islam di Batam Tagih Janji Jokowi Soal Kemerdekaan Palestina

Suasana Masjid Al Aqsa
Foto: VOA
Suasana Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sejak Ahad kemarin, ratusan Umat Muslim Kota Batam, menggelar aksi penggalangan dana kemanusiaan untuk masyarakat Palestina dan penyelamatan Masjid Al-Aqsha dari tangan zionis Israel. "Masjid Al-Aqsha sudah dibakar oleh Zionis Israel, sudah terjadi serangan bar-bar oleh zionis. Umat muslim harus selamatkan Masjid Al-Aqsha," kata Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palistina (KNRP) Kepri, Bachtiar di Batam, Senin (17/11).

Bertempat di Samping Masjid Agung Kota Batam, sejumlah ormas seperi FPI, Muhammadiyah, NU, HMI, KAMMI, Persatuan Imam Masjid Kepri juga ikut ambil bagian dalam aksi solidaritas tersebut. Satu persatu perwakilan ormas juga melakukan orasi dengan tujuan umat muslim peduli terhadap penderitaan masyarakat Palestina termasuk menginfakkan sebagian hartanya.

Beberapa anggota pengunjuk rasa juga terjun pada sejumlah persimpangan meminta sumbangan kemanusiaan pada pengguna jalan. Sejumlah anak dan pemuda yang ikut dalam kegiatan tersebut juga menggelar treatrikal menggambarkan pelarangan umat muslim untuk melakukan salat di Masjid Al-Aqsha.

Tentara zionis secara semena-sema menganiaya umat yang hendak salat dan menembak petugas adzan (Muazin) Masjid tersebut. Massa juga menggelar bendera Israel di tengah jalan dan akhirnya dibakar sebagai simbul perlawanan terhadap negara zionis tersebut.

"Kami juga meminta Presiden RI Joko Widodo untuk menepati apa yang disampaikan saat kampanye. Dulu Presiden menyampaikan akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina seutuhnya," kata dia.

Aksi serupa, kata dia, juga dilakukan di Karimun, Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan Provinsi Kepri dengan jumlah massa sekitar tiga ribu orang. Perwakilan DPRD Batam yang ikut berorasi, Riki Indrakari mendukung desakan Presiden agar dunia internasional mengakui kemerdekaan Palistina seutuhnya.

"Kami mendukung jika Presiden serius atas hal itu. Sudah saatnya Palistina menjadi negara berdaulat sepenuhnya," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement