Senin 17 Nov 2014 21:05 WIB

Tahanan Remaja di Perth, Australia Diberikan Pelatihan Jadi Barista

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Mendaparkan keterampilan dan sekaligus memeroleh peekerjaan adalah idaman para pemuda selepas menjalani masa tahanan di Bangsia Hill, Perth. Salah satu keterampItulah dimaksud yakni membuat secangkir kopi.

Sebuah program di bidang jasa dan pelayanan telah meluluskan 16 mantan tahanan anak-anak muda selama beberapa tahun. Bahkan banyak di antara mereka yang mendapatkan pekerjaan. Salah satunya adalah gadis berusia 18 tahun yang kini mendapat posisi sebagai pengawas sebuah hotel di Kota Perth.

"Mendapat pelatihan menjadi barista adalah bonus, membantu meningkatkan rasa percaya pada diri," katanya baru-baru ini.

"Ketika saya mendapatkan pekerjaan, saya bisa langsung mengoperasikan mesin kopi dan bahkan kini saya melatih orang lain," ujarnya.

"Saya sangat merekomendasikan agar gadis-gadis lain di Banksia agar menyelesaikan kursus, karena mereka bisa pergi ke kafe dan mengatakan, "saya barista yang berkualitas," katanya.

Banksia Hill menjadi pusat tahanan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

Pelatihan jasa dan pelayanan ini berjalan sekitar delapan minggu dengan mengajarkan bagaimana membuat kopi.

Pelatihan ini diyakini dapat memberikan kontribusi bagi komunitas untuk mengurangi tingkat kejahatan.

Pelayanan pendidikan bagi anak muda ini menjadi kesuksesan yang besar dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata, selain meningkatkan percaya diri.

"Banyak pemuda yang bahkan belum pernah ke sekolah menangah, atau juga mendapat pengalaman kerja," kata Suzaane Rose, Kepala Pelatihan di Banksia Youth.

Menurutnya para remaja tersebut belum belajar banyak seperti kebanyakan di usia mereka, misalnya adalah komunikasi.

Rose juga mengatakan salah satu pelatihan yang diberikan memang salah satunya adalah soal komunikasi.

"Kita banyak berlatih soal komunikasi, seperti menghadapi konsumen, bagaimana mengatasi komplain dari konsumen, dan mengerti bagaimana memberikan respon yang baik," tambah Rose.

Selain komunikasi, pelatihan lain yang diberikan diantaranya adalah memecahkan masalah, manajemen waktu, berbicara dengan bos, konsumen, dan rekan kerja.

"Ini memberikan kesempatan bagi anak muda, mereka bisa meningkatkan kepercayaan diri, mereka bisa melakukan hal yang positif," ujarnya.

Dan hasil dari pelatihan ini pun cukup memuaskan, karena banyak diantara mereka yang mendapatkan pekerjaan, dan tidak hanya sebagai barista.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement