REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Asosiasi Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Tenggara sedang memproses dugaan manipulasi identitas pemain yang yang berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII.
Ketua Asosiasi PSSI Sultra Sabaruddin Labamba di Kendari, Senin (17/11), mengatakan para pihak telah dimintai bukti-bukti untuk mengungkap fakta dalam masalah tersebut.
PS Kolaka Utara mengajukan keberatan terhadap lima orang pemain yang memperkuat PS Kolaka atas dugaan manipulasi identitas pemain dan menggunakan pemain diluar provinsi Sultra.
"PSSI Sultra sedang memproses keberatan manajemen PS Kolaka Utara terhadap PS Kolaka. Panitia disiplin Porprov XII cabang sepak bola telah memeriksa bukti-bukti," kata Sabaruddin.
Hasil sementara pemeriksaan panitia disiplin disimpulkan bahwa dua orang pemain yang disinyalir "diimpor" dari provinsi tetangga, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak dapat dibuktikan oleh penggugat.
"Benar dua orang pemain yang memperkuat PS Kolaka pernah berlatih di Sulsel namun saat ini berdomisili menetap di Kabupaten Kolaka sehingga tuduhan dari penggugat gugur," kata Sabaruddin.
Sedangkan, tiga orang lainnya yang memperkuat PS Kolaka yang diduga kuat memanipulasi identitas atau nama masih akan menjalani pemeriksaan bukti-bukti.
"Panitia masih menunggu bukti-bukti yang diajukan para pihak. Memproses keberatan harus disertai bukti atau tidak cukup dengan mengandalkan argumen," ujar Sabaruddin.