Senin 17 Nov 2014 14:44 WIB

Pemerintah Jokowi Percepat Program Swasembada Pangan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang Petani, Gofur (55) menunjukan pipa air yang kosong disawahnya kawasan Kopyak, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang Petani, Gofur (55) menunjukan pipa air yang kosong disawahnya kawasan Kopyak, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menggenjot swasembada pangan. Untuk mencapai target kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani tiga tahun ke depan, Kementerian Pertanian melakukan akselerasi dengan cara perbaikan irigasi, distribusi bibit, distribusi pupuk, dan pengadaan alat pertanian.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, untuk meningkatkan swasembada pangan ada dua hal yang menjadi fokus utama yakni menaikkan produktivitas dan indeks pertanaman dari 1,6 menjadi 2,1. Untuk pembangunan irigasi tahap pertama, Kementerian Pertanian fokus untuk membangun satu juta hektar irigasi di sejumlah kabupaten dan provinsi.

"Dalam lima bulan ke depan kita targetkan pembangunan irigasi sebesar 460 ribu hektar, nanti akan saya tinjau langsung diantaranya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung," ujar Amran di Jakarta, Senin (17/11).  

Kebijakan pembangunan pertanian pada 2015-2019 mencakup kebijakan swasembada, pengembangan produk berdaya saing, serta penguatan sistem dan kelembagaan. Selain itu, perlu adanya pengembangan kawasan pertanian dengan fokus komoditas strategis, pengembangan infrastruktur dan sarana serta kebijakan reformasi birokrasi.

Amran mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir rumah tangga petani menurun dari 31 juta menjadi 26 juta. Pengadaan alat pertanian dapat membantu meningkatkan rumah tangga petani.

"Kita akan melakukan pengadaan alat pertanian, dengan menyediakan tujuh ribu traktor yang akan disebar di 12 provinsi," ujar Amran.

Kementerian Pertanian mempersiapkan dana sebesar Rp. 2 triliun untuk keperluan perbaikan irigasi, pengadaan alat pertanian, benih, dan pupuk. Dana tersebut merupakan dana kontijensi yang akan digunakan untuk mensukseskan swasembada pangan.

Produktivitas pertanian tahun ini agak berkurang karena terpengaruh oleh kemarau. Cuaca yang tidak menentu nantinya juga akan berpengaruh terhadap musim tanam yang diprediksi tertunda. Untuk mempercepat produktivitas, Kementerian Pertanian akan melakukan penyebaran bibit ke seribu desa di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement