REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Para pemimpin dan aktivis Muslim Inggris mengecam pemerintahan Inggris. Hal tersebut dikarenakan, pemerintah melakukan pengawasan yang berlebihan terhadap muslim dan kelompok badan amal.
Seperti dilansir Presstv (17/11) dari 76 badan amal yang saat ini sedang diselidiki oleh Komisi Charity Inggris. 20 diantaranya merupakan badan amal yang dipimpin organisasi Muslim Inggris.
Aktivis Islam, Shabbir Hassanally mengatakan jika pengawasan ini dilakukan secara terus menerus maka akan menjadi bumerang untuk jangka panjang.
"Pengawasan berlebihan kontraproduktif karena orang memiliki hak untuk privasi. Dan pemerintah bertanggung jawab atas tindakan tersebut," ujar Shabbir Hassanally seperti dilansir Presstv (17/11).
Ia menambahkan, pemerintah Barat khawatir tentang mobilisasi Muslim yang datang bersama-sama untuk alasan apapun. Dia juga mencatat tindakan pemerintah tersebut telah melahirkan dan menciptakan Islamophobia untuk mencapai tujuan mereka.
Sementara itu, sebuah organisasi advokasi Islam mengatakan penggunaan istilah ekstremisme telah membuat beberapa badan amal berada di bawah penyelidikan yang menimbulkan kecurigaan terhadap kelompok aktivis Muslim.