REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Media officer Arema Cronus, Sudarmaji, mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi akan berimbas pada biaya operasional klub.
Klub berjuluk Singo Edan itu harus 'memutar otak' guna mengantisipasi pembengkakan biaya operasional akibat kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM bersubsidi.
Menaikkan harga tiket pertandingan biasanya menjadi cara konvensional dalam menaikkan pendapatan klub. Terkait hal itu, Sudarmaji mengaku masih belum bisa memastikan karena pihak manajemen masih akan mengkaji lebih dulu.
“Naik atau tidak (harga tiket) masih belum bisa dipastikan,'' kata Sudarmaji seperti dikutip situs resmi klub Aremafc.com. ''Klub butuh biaya lebih tinggi dibandingkan dengan musim lalu.''
Sudarmaji mengatakan biaya operasional klub pastinya akan naik dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain biaya transportasi, keseluruhan biaya akomodasi klub saat menjalani pertandingan tandang kemungkinan juga akan mengalami kenaikan.
Pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.500 jadi Rp 8.500. Sementara, harga BBM solar ditetapkan dari Rp 5.500 jadi Rp 7.500.