REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga tiket Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, pada kompetisi musim depan bakal dinaikkan seiring dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpengaruh terhadap kebutuhan operasional tim.
Media Ofiser Arema, Sudarmaji, Selasa (18/11) mengatakan rencana kenaikan harga tiket tersebut masih akan dirapatkan dengan manajemen. Sebab, kenaikan harga BBM akan berdampak luas terhadap biaya operasional dan belanja klub, khususnya untuk laga luar kandang (away).
Kebutuhan operasional luar kandang tersebut di antaranya adalah biaya transportasi, hotel dan kebutuhan tim lainnya.
"Rencana kenaikan itu pasti ada, tapi kami masih belum tahu berapa nominal kenaikannya karena masih akan dirapatkan dengan manajemen,'' kata Sudarmaji.
''Mungkin saja kenaikan harga tiket itu nanti sama dengan ketika Arema melakoni laga kandang babak delapan besar Indonesia Super League (ISL), di mana kenaikan harga tiketnya rata-rata Rp 5 ribu untuk semua kelas," ucapnya.
Pada babak delapan besar ISL beberapa waktu lalu, harga tiket Arema naik sebesar Rp 5.000 untuk semua kelas. Harga tiket kelas ekonomi (tribun) naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu, VIP menjadi Rp 55 ribu dari sebelumnya seharga Rp 50 ribu dan VVIP menjadi Rp 105 ribu dari harga Rp 100 ribu.
Pendapatan dari tiket penonton idealnya harus membantu keuangan klub sebanyak 20 persen. Sedangkan, pendapatan dari sponsor sebanyak 60 persen dan sisanya dari merchandises serta pendapatan lainnya. Untuk mengarungi satu musim kompetisi, Arema membutuhkan anggaran rata-rata sekitar Rp 40 miliar.