REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan Jokowi-JK ini disinyalir akibat menanggung beban dari pemerintahan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saat pemerintahan SBY, pemerintah tidak memiliki keberanian untuk menaikkan harga BBM yang sesuai. Padahal, menurutnya, hal ini perlu dilakukan demi menyelamatkan negara dari subsidi BBM. Ini dilakukan demi menyelamatkan negara dari kungkungan subsidi BBM," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani, Selasa (18/11).
Franky menjelaskan, saat masa SBY, pemerintah tidak memiliki langkah serius dalam menghadapi persoalan subsidi BBM. Karena ketidakberanian pemerintahan SBY, Jokowi pun terpaksa melakukan langkah kenaikan BBM ini.
Hal serupa juga dikatakan oleh sosiolog UGM Arie Sudjito. Menurutnya, Jokowi memang dalam keadaan terpaksa melakukan penaikan harga BBM. "Mau tidak mau, Jokowi harus melakukannya dan menanggung bebannya," kata dosen FISIP UGM Yogyakarta ini.