REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Istiqlal Mustafa Ali Yakub mengatakan, tes keperawanan dalam proses penerimaan polwan sebaiknya ditiadakan. Sebab, hanya menimbulkan mudharat.
Mustafa menjelaskan bahwa bagi mereka seorang polwan yang taat kepada agama, tidak akan melakukan perbuatan zina sebelum nikah. Imam Istiqlal itupun menanyakan kepentingan adanya tes keperawanan dalam tes kesehatan untuk menjadi seorang polwan.
"Daripada menimbulkan mudarat sebaiknya dihindari agar tidak ada yang mengalami kerugian," ujar Mustafa kepada ROL, Selasa (18/11).
"Kepentingannya apa?jika tidak ada lebih baik ditiadakan agar tidak ada pihak yang merasa di lukai," ujar Mustafa.
Sebelumnya beredar kabar bahwa tes keperawan yang dilakukan oleh Polri sangat melukai para calon polwan. Seorang polwan pun mengaku bahwa ia merasakan kesakitan saat menjalani tes keperawanan tersebut.