Selasa 18 Nov 2014 20:51 WIB

Muslimah AS: Tidak Mudah Berhijab di Lingkungan Minoritas Muslim

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Samantha Noyes, Muslimah lulusan Arizona State University (ASU)
Foto: Arizona Sonora News Service
Samantha Noyes, Muslimah lulusan Arizona State University (ASU)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Berjilbab di lingkungan minoritas Muslim tak selalu menjadi hal yang mudah. Ketika itu, Samantha Noyes, Muslimah lulusan Arizona State University (ASU) merasakan pagi yang buruk.

“Awal kelas lima adalah urusan serius bagi saya,” kata dia. Ia berlari mengumpulkan pensil dan buku tulis sembari mengepalkan jilbab di tangannya.

Samantha pun membalut dua potong jiilbab ke kepalanya. Mengikatkannya ke setiap arah. “Aku tidak tahu bagaimana cara memakainya,” katanya diakhiri tawa. Namun ternyata tak terlalu buruk sebab teman-teman sekelas akhirnya membantunya.

Saat ini, sarjana yang bekerja sebagai spesialis dukungan keluarga di Phoenix sangat menyadari pandangannya tentang jilbab yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Di Arizona, di mana umat Islam membentuk fragmen penduduk, menjadi seorang minoritas dapat meningkatkan tekanan dalam memutuskan apakah akan memakai jilbab atau tidak.