Rabu 19 Nov 2014 21:23 WIB

Pelari Australia Ikuti Lomba Maraton Setiap Minggu di 40 Negara

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Setelah kehilangan pekerjaan membuat warga Australia Tristan Miller melakukan sesuatu yang tidak banyak dilakukan orang lain: ikut lomba maraton sekali per minggu sepanjang tahun di lebih dari 40 negara.

Program ABC #TalkAboutIt baru-baru ini menanyai Miller mengapa dia melakukan hal tersebut.

Bagi sebagian besar dari kita, mungkin ikut lomba maraton sekali dalam setahun saja sudah merupakan pencapaian besar.
 
Namun bagi Tristan Miller, setelah dia kehilangan pekerjaan di Australia membuatnya kemudian melakukan perjalanan keliling dunia sambil ikut lomba maraton sekali seminggu sepanjang tahun di 42 negara.
 
"Di tahun 2009 saya kehilangan pekerjaan di saat krisis ekonomi global. Saya pengangguran, dan kemudian ikut lomba ultra maraton di Afrika Selatan yang menjadi tantangan besar."
 
Tristan ketika itu sudah mengikuti satu maraton setahun, namun kemudian memperbesar ambisinya, dan menghabiskan waktu sepanjang tahun, ikut maraton bahkan kadang dua lomba dalam dua hari. "Saya berkelling dunia, mengatur jadwal bisa ikut lomba maraton, mulai dari New York, Boston, London maraton, Berlin, dan juga di Tembok China. Saya juga ingin sekali sekali melihat gorila di Rwanda, dan akhirnya menemukan Cegali Peace maraton."
 
Tristan menjelaskan motivasinya melakukan semua ini dalam acara #TalkAboutIt bersama Del Irani sebagai bagian dari cerita mengenai kegiatan olahraga ekstrim.

Tristan sekarang membantu mereka yang ingin mengikuti jejaknya, untuk ikuti maraton penuh, atau hanya separuh.Lihat berbagai cerita lain mengenai mereka yang menekuni cabang-cabang olahraga ekstrim atau kegiatan lainnya di #TalkAboutIt "di situs Australia Plus TV.

[removed]// [removed]
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement