REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pasca-kenaikan BBM jenis premium dan solar yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini, direspons Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah. Apalagi, kenaikan harga BBM itu dipastikan berdampak pada moda transportasi massal, khususnya bagi, bagi kalangan pelajar. Karena itu, bupati mengaktifkan mobil ‘sapu jagat’-nya untuk mengatasi aksi mogok yang dilancarkan awak angkutan penumpang.
Sejak Selasa (18/11), angkutan umum yang ada di Kabupaten Indramayu, memilih tidak beroperasi. Mereka takut merugi dan tidak mampu untuk memberikan setoran.
Tidak beroperasinya angkutan penumpang umum tersebut berdampak pada tidak tersedianya sarana angkutan umum. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang di sejumlah titik di wilayah Indramayu.
Kondisi ini langsung direspons dengan menurunkan kendaraan truk sapu jagat untuk mengangkut penumpang yang tersebar di berbagi wilayah kota tersebut. “Kendaraan tersebut selama ini tersimpan di Pendopo dan digunakan jika dalam keadaan tertentu, seperti saat ini,” kata Anna.
Dikatakan Anna, kendaraan itu beberapa tahun lalu memang disiapkan untuk mengangkut pelajar ketika pulang sekolah pada sore hari. Sekarang, kata dia, ketika angkutan umum tidak beroperasi, sapu jagat diturunkan kembali mobil itu untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Zakaria Joko Hartawan mengatakan, mobil sapu jagat yang dikerahkan oleh bupati Indramayu sangat membantu warga yang tengah membutuhkan sarana transportasi saat ini karena angkutan umum tidak tersedia. Mobil itu menyisir wilayah kota selanjutnya membawa penumpang kearah Karangampel, Lohbener, dan juga Jatibarang.
Satuan Polisi Pamong Praja juga menurunkan dua unit mobil patroli dan satu unit truk sapu jagat yang juga untuk mengangkut warga yang terlantar di sepanjang jalan di Kabupaten Indramayu.