Rabu 19 Nov 2014 14:54 WIB

Wali Kota Solo Protes Kenaikan BBM, Bukti Jokowi Kurang Sosialisasi

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
 Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11).  (Antara/Rudi Mulya)
Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat catatan penting dari beberapa pihak. 

Catatan ini muncul setelah Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menolak keras kenaikan BBM. "Komunikasikan dahulu dengan kepala-kepala daerah," kata pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu (19/11).

Yunarto menjelaskan, jika Jokowi saat itu membicarakan dahulu dengan kepala daerah, kemungkinan penolakan BBM tidak terjadi. Menurutnya, pemerintahan Jokowi terbukti kurang bisa bersosialisasi dengan pemerintahan daerah.

"Apalagi keputusan kenaikan BBM yang dilakukan Jokowi ini terkesan mendadak," kata Yunarto.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatomo memang telah menegaskan menolak kenaikan harga BBM. Padahal, Rudi merupakan bagian pemerintahan yang seharusnya sejalan dengan pemerintah pusat. Selain itu, Rudi juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Solo dan sahabat dari Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement