REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan tidak ada istilah tes keperawanan dalan seleski calon Polwan. Pasalnya, selama ini tahapan seleksi calon polwan hanya mengenal tes kesehatan.
‘’Di Polri yang ada tes kesehatan,’’ ujar Kapolri Jenderal Polisi Sutarman kepada wartawan, Rabu (19/11).
Pernyataan ini disampaikan setelah upacara penutupan pendidikan dan prasetya perwira Sekolah Inspektur Polisi (SIP) pendidikan reguler ke-43 dan SIP Sumber Sarjana (SS) tahun anggaran 2014, di Lapangan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa), Kota Sukabumi. Ia mempertanyakan munculnya istilah tes keperawanan dalam seleksi calon Polwan tersebut.
Sementara itu anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf mengatakan, pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap calon polisi laki-laki maupun polwan perlu dilakukan. "Termasuk tes perilaku penyimpangan seksual melalui tes keperawanan atau tes keperjakaan jika ada,’’ cetus dia.
Jika nantinya tes keperawanan harus dilakukan, ujar Muzzammil, maka harus dilakukan secara hati-hati, tidak menyakiti dan menjaga kehormatan aurat perempuan. Calon polwan juga harus diberikan hak jawab atau klarifikasi terhadap hasil tes keperawanan.