Rabu 19 Nov 2014 16:28 WIB

Pascaserangan Sinagog, Netanyahu Tabuh Genderang Perang (I)

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah bersumpah akan memenangkan pertarungan di Yerusalem setelah serangan di Sinagog. Dua orang Palestina membunuh empat pendeta Yahudi di tempat ibadat Yerusalem Barat. Mereka kemudian ditembak mati oleh polisi.

‘’Siapa pun yang ingin mencabut kami dari negara dan ibukota kami, tidak akan berhasil,’’ kata Netanyahu, dikutip BBC. Serangan pada Selasa adalah yang terparah di Yerusalem dalam enam tahun terakhir. Ada 25 jemaat di Sinagog pada saat itu, dan tujuh orang diketahui terluka serius.

Netanyahu geram tak kepalang. Ia memerintahkan penghancuran rumah para penyerang. Menurutnya, ini adalah serangan mengerikan di saat beribadah. Ia mengatakan pengamanan jalan-jalan di Yerusalem akan diperketat.

Netanyahu menyeru pada pemimpin di negara barat. ‘’Saya ingin melihat kemarahan atas pembantaian ini,’’ kata dia. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengutuk serangan tersebut. Menurutnya tidak ada pembenaran atas serangan pada masyarakat sipil yang tak berdosa.

Berkata pada reporter di Gedung Putih, Obama mengatakan terlalu banyak orang Israel dan Palestina yang menjadi korban. Ia menyeru kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan. AS telah gagal memediasi pembicaraan damai antardua negara. Pembicaraan damai runtuh sejak April lalu.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengutuk serangan ini. ‘’Presiden mengutuk serangan terhadap jamaah Yahudi di salah satu tempat doa mereka di Yerusalem Barat dan mengutuk pembunuhan warga sipil tak peduli siapa pun yang melakukannya,’’ katanya dalam pernyataan.

Namun Netanyahu mengatakan itu belum cukup. Ia menuduh Abbas dan kelompok Hamas menyebarkan radikalisme. Serangan di sinagog adalah yang terburuk sejak tahun 2008, ketika seorang pria bersenjata Palestina menewaskan delapan orang di sebuah sekolah agama.

Hamas mengatakan serangan Sinagog adalah pembalasan untuk kematian seorang supir bus yang dibunuh Yahudi dengan cara digantung. Anggota dewan legislatif Palestina Mustafa Barghouti menuntut Netanyahu bertanggung jawab. ‘’Saya ingin mengingatkan semua orang bahwa sejak awal tahun ini, jumlah orang Palestina yang dibunuh Israel di Gaza dan Tepi Barat adalah 2.260 orang,’’ kata dia, dikutip BBC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement