REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua truk pengangkut pasir terseret banjir lahar hujan Gunung Merapi dan empat truk lainnya terjebak di Sungai Bebeng, Dusun Kaliurang, Desa Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (19/11).
Sukarelawan Guruh Merapi Hendra di Magelang mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, dua truk diketahui mengalami rusak parah pada bagian bodi truk. Ia mengatakan banjir terjadi setelah terjadi hujan di kawasan Gunung Merapi pada pukul 11.30--12.45 WIB. Curah hujan tercatat 51 mm.
"Informasi tersebut kami dapat dari pos pengamatan Gunung Merapi Pos Klatakan, berdasarkan sinyal pasar bubar," katanya. Kemungkinan besar, lanjut dia, keenam truk terseret dengan adanya material penambangan yang ditinggalkan oleh penambang.
"Ketinggian aliran banjir sekitar 35--51cm. Truk terseret sekitar 20 meter dan membuat dua di antaranya rusak pada bagian bak," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Joko Sudibyo mengatakan bahwa banjir lahar hujan yang menerjang Kali Bebeng dengan skala kecil. "Saya hanya monitor perkembangan karena banjirnya sangat kecil," kata Joko.
Ia mengatakan bahwa banjir yang terjadi merupakan banjir air yang membawa material lokal, bukan dari puncak Merapi. Joko meminta para penambang untuk tetap waspada mengingat ancaman banjir lahar hujan dari Merapi masih relatif cukup besar.
"Para penambang harus tetap waspada dan mematuhi arahan petugas dan sukarelawan karena ancaman banjir lahar hujan masih cukup tinggi, apalagi curah hujan sangat tinggi," katanya. Pada hari Rabu petang, keenam truk masih dalam proses evakuasi, sedangkan arus banjir lahar hujan telah surut.