REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dua warga negara Perancis berada diantara kelompok militan ISIS pada video yang memperlihatkan relawan medis asal Amerika yang dipenggal.
Dilansir dari NYTimes Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan pihaknya belum mengetahui dengan jelas apa yang dilakukan dua warga negaranya untuk ISIS. "Kami hanya bisa memastikan, dua orang tersebut benar merupakan warga negara Perancis," ujar dia.
Hollande mengkhawatirkan dua orang tersebut mengalami pencucuian otak dan bergabung dengan kelompok militan ISIS. Pada awal pekan ini, Maxime Hauchard (22 tahun) dan Normandia (17 tahun) menjadi muallaf.
Kemudian mereka terlihat dalam video saat Peter Kassig, relawan medis tersebut dipenggal.