Kamis 20 Nov 2014 16:00 WIB

PSHT Imbau Anggota tidak Terprovokasi

Red: Julkifli Marbun
Solo
Foto: ANTARA
Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kota Surakarta dan sekitarnya mengimbau anggota tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi tidak jelas, terkait dengan benturan dengan anggota Barisan Muda Indonesia (BMI) di Solo.

"Para ketua cabang PSHT baik di Kota Surakarta maupun enam daerah kabupaten sekitar agar selalu berkoordinasi dengan pengurus masing-masing wilayahnya, tetap kompak menjaga persaudaraan dan nama baik organisasi," kata Komisariat PSHT Keraton Surakarta K.P. Eddy Wirabhumi di sela pertemuan dengan ketua cabang PSHT di Solo, Kamis (20/11).

Ia menjelaskan berdasarkan hasil pertemuan dengan para ketua cabang PSHT di eks-Keresidenan Surakarta di Solo, Rabu (19/11) malam, seluruh pengurus cabang agar melakukan koordinasi ke jajaran di bawahnya, untuk menenangkan anggota agar Kota Solo tetap kondusif.

Eddy Wirabhumi menjelaskan benturan anggota PSHT dengan BMI pada Senin (17/11), tidak ada hubungan secara organisatoris dengan organisasi PSHT se-Solo Raya.

Keluarga besar PSHT se-Solo Raya bersama Kepolisian Resor Kota Surakarta dibantu TNI telah berusaha semaksimal mungkin untuk menenangkan dan mengurangi kemungkinan ekses tindakan dari massa yang sebagian menggunakan atribut PSHT tersebut.

Berdasarkan investigasi, katanya, tindakan mereka dipicu oleh pengeroyokan yang mengakibatkan satu warga PSHT berasal dari Sragen tewas dan satu lainya luka berat, sedangkan pelaku sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Surakarta.

Bahkan, kata dia, tindakan tersebut juga dipicu oleh kejadian lainnya yang terkait dengan pelemparan batu dan mengakibatkan dua warga PSHT Juwangi, Kabupaten Boyolali luka berat. Tindakan tersebut, diduga oleh oknum anggota BMI di depan posko BMI Nusukan.

Menurut dia, hal-hal tersebut membangkitkan solidaritas warga PSHT untuk melawan premanisme dan sekaligus mendorong kepolisian serta penegak hukum melindungi masyarakat dari premanisme.

"Kami selaku perwakilan PSHT Surakarta pada Selasa (18/11) malam, sekitar pukul 20,00 WIB, telah ada pertemuan oleh Muspida Surakarta dengan hadir ketua BMI. Pada pertemuan itu, Ketua BMI Deni Nurcahyo telah meminta maaf dan berjanji tidak mengulang perbuatannya lagi," kata Eddy Wirabhumi.

Dia menjelaskan orang-orang yang melanggar hukum tetap akan diproses sesuai aturan.

Ia menjelaskan upaya perdamaian tidak mengendorkan semangat organisasi untuk selalu membela kebenaran, bisa membedakan yang benar dan salah dengan sentiasa meningkatkan prinsip budi luhur dalam perilaku.

"Kami mengadakan pertemuan ini, demi menciptakan Kota Solo yang tenang, aman, dan nyaman," katanya.

Menurut Ketua PSHT Cabang Karanganyar Suhanto, perguruan pencak silat PSHT merupakan organisasi dengan ajaran pencak silat yang membentuk manusia berbudi luhur yang didasari oleh Pancasila.

Oleh karena itu, para pengurus cabang warga PSHT agar dapat melakukan komunikasi ke bawah dan tetap menjaga nama baik organisasi.

Dalam pertemuan pengurus cabang warga PSHT se-Solo Raya tersebut, selain dihadiri Eddy Wirabhumi, juga Daminto selaku Ketua Cabang PSHT Solo, Joko Subroto (Sukoharjo), Marjono (Klaten), Warsono (Boyolali), Suhanto (Karanganyar), Reohana (Wonogiri), Surtono (Dewan Pertimbangan Sragen), dan Bimo (Sleman).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement