REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto menyatakan telah meminta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman melakukan konsolidasi anggota satuannya masing-masing.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bentrok antara anggota Polri dan TNI, khususnya di Batam.
"KSAD sudah ada disana (Batam) dan pagi tadi Kapolri juga sudah menuju ke Batam. Keduanya sudah saya minta melakukan konsolidasi kesatuannya masing-masing,'' ungkap Tedjo kepada wartawan, Kamis (20/11).
Lebih lanjut Tedjo menjelaskan, langkah pencegahan lainnya adalah dengan memindahkan salah satu satuan dari lokasi tersebut.
Peristiwa bentrokan yang terjadi antara TNI-Polri, Rabu (19/11) kemarin, merupakan bentrokan kedua yang terjadi antara satuan personel TNI dan Polri di Kepri, Batam, dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, bentrokan serupa juga terjadi pada September silam.
"Nanti KSAD memindahkan mereka, dipisah, dipencar, supaya tidak menyatu dalam satu kelompok dan dipisahkan agar tidak berdekatan," tutur Tedjo.
Bentrok antara TNI dan Polri terjadi pada Rabu (19/11) di Markas Brimob Pola Kepri, di Tembesi. Oknum anggota TNI dari Yonif 134 Tuah Sakti melakukan serangan.
Dalam kejadian itu bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri rusak. Penyebab bentrokan diduga hanya karena lirik-lirikan antara anggota TNI dengan personel Brimob saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi.