Kamis 20 Nov 2014 14:23 WIB

Mencari Penguasa Milano di Derby della Madonnina

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Citra Listya Rini
Derby della Madonnina  (illustration)
Foto: forzaitalianfootball.com
Derby della Madonnina (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN  --  Derby della Madonnina, sebuah rivalitas klasik yang melibatkan dua klub kebanggaan kota Milan yaitu AC Milan dan Inter, telah dipentaskan sejak 106 tahun lalu. 

Kala itu, bertempat di Canton Ticino, Swiss, I Rossoneri berhasil mengalahkan Nerazzurri dengan skor 2-1 dalam partai final sebuah turnamen bertajuk Chiasso Cup.  Seiring berjalannya waktu, melintasi dekade demi dekade, Derby della Madonnina sudah dilangsungkan sebanyak 212 kali.

Secara kumulatif, La Beneamata telah meraup 76 kemenangan, berbanding 74 milik Il Diavolo.  Sedangkan sisanya sebanyak 62 bentrokan berakhir imbang.  Pertemuan terbaru Milan dan Inter tersaji pada Seri A 2013/2014 tertanggal 4 Mei 2014. 

Kala itu, gol tunggal gelandang bertahan I Rossoneri Nigel de Jong, sukses mempersembahkan kemenangan bagi pendukung fanatik Milan.  Kini, memasuki musim 2014/2015, untuk  kali pertama, Derby della Madonnina kembali dipentaskan. Bertempat di stadion San Siro, Ahad (24/11) dini hari WIB, Il Diavolo akan menjamu La Beneamata dalam lanjutan Seri A. 

Kemenangan Milan pada Mei silam tentu tidak dapat dijadikan tolok ukur pada laga nanti.  Apabila ditinjau dari segala aspek, tentu keberadaan sosok pelatih, menjadi aroma pemanis dalam derby ke 213 ini. 

Jika musim lalu, I Rossoneri ditangani Clarence Seedorf, maka kini tampuk kepelatihan dipegang mantan pelatih Milan Primavera, Pippo Inzaghi.

Sedangkan di kubu I Nerazzurri, sosok baru tapi lama kembali mengisi kursi allenatore, yaitu Roberto Mancini.  Mancini, sebelum jeda internasional, didapuk manajemen Inter menggantikan Walter Mazzarri yang diberhentikan akibat rentetan hasil buruk yang ditorehkan. 

Jauh-jauh hari, publik pun menyoroti perbedaan pengalaman Inzaghi dan Mancini dalam hal menangani tim dalam derby. Sebenarnya, perbandingan tersebut tidaklah adil mengingat derby nanti merupakan yang pertama bagi Inzaghi. 

Sedangkan untuk Mancini, jika menghitung sejumlah derby yang dilakoni semasa menangani Inter medio 2004-2008, maka derby nanti adalah yang kesembilan.  Dalam delapan laga sebelumnya, Mancio, sapaan akrab Mancini, berhasil meraup empat menang, mencatat satu kali imbang serta tiga kekalahan.

Namun yang jelas, antusiasme telah diperlihatkan elemen kedua klub menjelang bentrokan Ahad nanti.  Seperti yang disampaikan bek I Nerazzurri Nemanja Vidic dalam wawancara dengan Inter Channel, Kamis (20/11). 

"Pertandingan semacam ini merupakan pertandingan yang ingin anda menangkan.  Kami berharap bisa bermain baik," ujar Vidic seperti dilansir Football Italia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement