Kamis 20 Nov 2014 15:13 WIB

Organisasi Muslim di Amerika Kecam Label Teroris Dari UEA

Rep: C84/ Red: Winda Destiana Putri
Komunitas Muslim di AS
Komunitas Muslim di AS

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Langkah Uni Emirat Arab (UEA) yang memasukkan kelompok-kelompok Islam di Amerika Serikat (AS) dalam daftar teror bersama dengan AlQaidah, Boko Haram, Taliban dan ISIS dikecam sejumlah muslim di AS.

"Kami menyerukan kepada Uni Emirat Arab untuk menghapus Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan Masyarakat Muslim Amerika (MAS) dari daftar kelompok teroris yang telah disebutkan," ujar Azhar Aziz, Presiden Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), organisasi payung Muslim Amerika tertua dan terbesar, kepada OnIslam.net, Kamis (20/11).

Organisasi-organisasi Muslim sebagai arus utama Amerika yang berbasis di AS dengan warisan yang memberikan pelayanan dan dedikasi untuk melindungi, mempromosikan dan mendukung komunitas Muslim dan membela hak-hak sipil Muslim di Amerika Utara.

Aziz menambahkan bahwa UEA tidak akurat dalam memberikan daftar organisasi muslim. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis mengungkapkan keterkejutannnya atas masuknya sejumlah organisasi muslim di Amerika. MAS mengatakan bahwa Muslim American Society adalah organisasi layanan komunitas agama yang melayani orang-orang di Amerika Serikat.

"Kami tidak berhubungan dengan Uni Emirat Arab dan karenanya bingung dengan berita ini," sambungnya.

Nihad Awad, Direktur Eksekutif dan pendiri CAIR, baru-baru ini muncul dan mengungkapkan keterkejutannya pada apa yang disebutnya UEA  sebagai pengumuman yang aneh.

"Ini cukup menakutkan bagi kita bahwa keadaan seperti UEA akan menunjuk (sebagai kelompok teror) merupakan hak-hak sipil dan advokasi organisasi Amerika seperti CAIR dan itulah sebabnya kami mencari klarifikasi (tentang mengapa kami termasuk dalam daftar ini)," kata Awad yang menekankan bahwa CAIR adalah organisasi Amerika yang independen dan salah satu yang menentang ekstremisme dan terorisme.

CAIR dan MAS bergabung dengan 83 kelompok lain pada daftar termasuk Ikhwanul Muslimin Islamic Relief Worldwide (IRW) dan Islamic Relief Inggris (IRUK).

Sharif Aly, juru bicara nasional untuk Islamic Relief USA  menyebut apa yang dilakukan UEA sungguh tidak masuk akal. "Tidak ada manfaat untuk itu apapun," kata Aly.

Islamic Relief Worldwide, merilis sebuah pernyataan pada 17 November lalu sebagai bentuk sangkalan keterlibatan mereka dalam kegiatan teror.

"Kami membenci terorisme dalam segala bentuknya, dan kami membantah dugaan hubungan dengan terorisme dan setiap tuduhan yang telah dibuat oleh UEA," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement