REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyusul kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, kampanye konversi BBM ke BBG kembali digulirkan. Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin menjelaskan bahwa memang saat ini isu konversi BBM ke BBG sedang diangkat kembali.
"Iya. Memang pemerintah berupaya agar BBM ini bisa perlahan beralih ke BBG," ujar Naryanto kepada Republika, Kamis (20/11).
Untuk mendorong upaya beralihnya masyarakat dari BBM ke BBG ini, Naryanto mengaku ada insentif yang akan diberikan. "Namun tentang bagaimana bentuk insentif ini, masih digodok," lanjut Naryanto. Dia menjelaskan, terkait insentif untuk konversi BBM dan BBG sedang dimatangkan konsepnya oleh Kementerian Perindustrian. "Kalau mau detail tanya ke Kemenperin ya," jawabnya.
Namun, dari pihak Kementerian ESDM sendiri, juga melakukan upaya terkait konversi BBM ke BBG ini. "Kalau kami akan meningkatkan infrastrukturnya. Dalam hal ini jaringan pipa gasnya," jelas Naryanto. Tahun depan, Naryanto melanjutkan, pemerintah akan fokus untuk mengembangkan jaringan pipa gas di lima kota di Indonesia.
Lima kota tersebut adalah Sorong, Balikpapan, Subang, Lhokseumawe, dan Semarang. "Angka jumlah sambungannya saya nda hafal. Tapi yang pasti jaringan ini akan sangat membantu konversi," lanjut Naryanto.