Kamis 20 Nov 2014 17:03 WIB
Jaksa Agung Prasetyo

Pelantikan Prasetyo Molor karena Relawan Pendukung Kenaikan BBM

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
 Presiden Jokowi berdoa dalam acara pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pejuang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11). (Republika/Tahta Aidilla)
Presiden Jokowi berdoa dalam acara pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pejuang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik HM. Prasetyo sebagai jaksa agung menggantikan Basyrief Arief. Pelantikan digelar di Istana Negara, Kamis (20/11).

Namun pelantikan Prasetyo yang dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 WIB, sempat molor kurang lebih 1,5 jam. Presiden Joko Widodo baru datang ke ruang pelantikan pada pukul 15.30 WIB.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, molornya waktu pelantikan Prasetyo lantaran Presiden Joko Widodo harus menggelar pertemuan dengan relawan yang mendukung kebijakan kenaikan harga BBM.

"Rupanya relawan antusias, jadi presiden  minta pelantikannya diundur karena masih ingin berinteraksi," ucap Andi.

Setelah dialog yang diselingi makam siang dengan relawan selesai, Jokowi baru melantik Jaksa Agung baru. "Saya akan setia pada nusa dan bangsa dan akan memenuhi segala kewajiban yang ditangguhkan pada saya oleh jabatan ini," ucap Prasetyo saat membacakan sumpah jabatan.

Ikut hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekertaris Negara Pratikno, Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edi Purdjiatno, Menteri BUMN Rini Soemarmo, Kepala PPATK M Yusuf, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Plt Jaksa Agung Andhi Nirwanto.

Setelah proses pelantikan selesai, Prasetyo menemui media untuk menyampaikan bahwa ia telah resmi keluar dari keanggotaan Partai Nasdem sejak pukul 11.00 WIB hari ini. Prasetyo ingin menunjukkan bahwa ia telah bebas dari kemungkinan diintervensi partai. 

"Kami punya komitmen ketika negara memanggil, semua kepentingan lain kita tinggalkan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement