REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel telah menyetujui rencana pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat. Namun, aksi pencaplokan di tanah Palestina ini tetap mendapatkan perlawanan dari warga Palestina di Tepi Barat.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, mengatakan tindakan Israel mencaplok tanah di Palestina bukanlah pertama kalinya dilakukan. Meskipun mendapatkan pertentangan dan kecaman dari berbagai negara, Israel pun masih tak menghiraukannya.
"Ini bukan pertama kali terjadi dan bukan hanya terjadi saat ini. Mereka membongkar bangunan, membangun rumah. Ini sunggah tidak bisa diterima, berdasarkan hukum internasional," kata Fariz Mehdawi usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (20/11).
Ia mengatakan aksi Israel kali ini sangat sensitif karena mereka juga menargetkan sejumlah tempat suci seperti situs agama Islam dan Kristen. Fariz pun menegaskan Palestina akan tetap bertahan dan berjuang baik secara diplomatik dan politik memperjuangkan kepentingan Palestina dan warganya.
Sebelumnya, Israel dilaporkan kembali merebut lahan Palestina di Tepi Barat serta membangun 78 permukiman baru. Tindakan Israel ini semakin memperpanas situasi setelah adanya ketegangan akibat serangan sinagog beberapa hari yang lalu.