REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Priyo Budi Santoso mengaku tidak takut dengan adanya percepatan dan pelaksanaan Munas IX Golkar di Bandung. Ia masih sangat opitimistis bisa berkompetisi dengan Ical. "Dukungan dari pemilik suara kepada saya sangat solid. Saya yakin para pemilik suara dalam munas akan menggunakan hati nuraninya dan berpikir rasional bagi kejayaan Partai Golkar di masa mendatang," ungkap Priyo.
Priyo yakin para pemilik suara di Munas IX Golkar tidak ingin kegagalan-kegagalan Golkar dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 terulang lagi. "Terlebih tantangan Golkar semakin berat karena pileg dan pilpres akan dilakukan secara serentak di 2019. Karena itu dibutuhkan figur yang fresh, energik, dan menjual. Bukan figur yang justru membebani Partai Golkar," ungkap Priyo.
Calon ketum Golkar lainnya, Agung Laksono menilai tempat penentuan percepatan Munas IX Golkar dan lokasi munas di Bandung sarat rekayasa. Untuk menghadapi praktik tidak //fair// dan untuk bisa berkompetisi dengan kandidat incumbent, menurutnya, para calon ketum lain akan bekerjasama. "Kami bertujuh akan berkerjasama dan memunculkan satu nama. Bisa saya, bisa Pak Priyo atau yang lainnya. Sekarang belum tahu," tegasnya.