REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan kelanjutan pembangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang akan menunggu kajian.
"Saya sudah konsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selanjutnya kami disilakan berpikir dan memberikan keputusan melanjutkan atau tidak," katanya di Semarang, Kamis.
Hal tersebut diungkapkannya saat transit di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, sebelum bertolak ke Kudus untuk menghadiri Grand Final Turnamen Bulutangkis Djarum Antarmedia 2014.
Namun, kata dia, Kemenpora akan membentuk tim khusus terlebih dulu bersama semua "stakeholder" terkait, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kepolisian, KPK, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Termasuk pula, kata dia, melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), hingga ahli konstruksi, dan ahli tanah untuk mengkaji dan memastikan proyek tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
"Kemudian, secara hukum permasalahan proyek itu sudah selesai atau belum. Sebab, bagi saya, bukan semata-mata berkaitan dengan hukum pidana, tetapi juga hukum-hukum lain yang perlu diselesaikan," tegasnya.
Proyek Hambalang yang dikerjakan oleh KSO Adhi Karya dan Wijaya Karya ambles pada 14-15 Desember 2011 karena kontur tanah yang rentan longsor sehingga pembangunan proyek itu dihentikan.
Berdasarkan hasil evaluasi tim ahli ITB yang dituangkan dalam revisi laporan akhir pendukung penyidikan KPK untuk proyek P3SON Hambalang, terjadi kegagalan "system management design" dan konstruksi proyek.