REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banjir kembali menggenangi Ibu Kota, Kamis (20/11) kemarin. Setidaknya ada 14 titik wilayah DKI Jakarta yang dilaporkan mengalami banjir.
Tidak hanya itu, banjir diprediksi akan terjadi lebih besar di awal 2015. Ancaman banjir diperkirakan terjadi di 37 kecamatan, 125 kelurahan, dan 634 RW yang tersebar di Ibu Kota.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan ada empat penyakit utama yang timbul kepada warga di lokasi yang terkena banjir. Penyakit itu secara umum terbagi atas dua yaitu kategori, yang pertama kategori ringan seperti batuk, pilek, dan demam serta penyakit kulit seperti gatal-gatal, juga diare. Sementara, untuk kategori berat penyakit yang sering dialami warga adalah demam berdarah (DBD) dan leptospirosis (kencing tikus).
"Dari data yang ada tahun lalu, warga paling banyak mengalami diare, leptospirosis, dan DBD. Karenanya, kami menghimbau agar warga terutama di lokasi rawan banjir selalu menjaga kesehatan," ujar kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati, Jumat (21/11).
Himbauan yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan DKI untuk para warga adalah saat ini adalah menjaga kebersihan badan sebaik-baiknya. Tidak hanya itu, untuk mencegah datangya penyakit, warga dianjurkan mengkonsumsi makanan secara teratur dan sehat, serta minum air putih yang cukup. Warga di lokasi rawan banjir juga diminta tidak bermain-main dengan genangan air yang kotor.
Menurut Dien, selama ini banyak warga yang sering beraktivitas di lokasi genagan air. Bahkan, anak-anak sering bermain air, seolah-olah menganggap genangan itu adalah kolam terbuka yang bersih. Padahal, air banjir itu merupakan air kotor yang mengandung banyak penyakit dan warga yang bermain di dalamnya sangat rentan terkena penyakit berat seperti kencing tikus.
"Warga sebaiknya jangan mondar-mandir di lokasi banjir. Jika terpaksa, maka mereka harus menjaga kebersihan dengan mencuci badan dan tangan saat mau makan dan tidak mengganti baju dengan pakaian bersih," jelas Dien.
Dinas Kesehatan DKI juga menghimbau warga yang tinggal di lokasi rawan banjir sebaiknya sudah mulai mempersiapkan peralatan yang perlu dibawa saat mengungsi. Peralatan tersebut seperti kelengkapan pribadi berupa obat-obatan bagi yang memiliki penyakit tertentu, pakaian yang cukup, terutama bila memiliki anak-anak dan balita, serta makanan dan susu yang khusus untuk warga yang mempunyai bayi.
Sejak awal November, Dinas Kesehatan sudah mulai menyiapkan posko-posko di wilayah yang rawan terkena banjir. Seperti di Kampung Melayu, yang kemarin kembali mengalami banjir. Dien mengatakan petugas kesehatan sudah datang ke lokasi-lokasi pengungsian warga di wilayah itu.
"Kami sudah siapkan juga obat-obat dan petugas yang dibagi per shift. Saat ini yang kami temui beberapa warga mengalami penyakit batuk dan pilek ringan," tambah Dien.