Jumat 21 Nov 2014 16:37 WIB

Menteri Susi: Banyak Kapal Berbendera Indonesia tapi Bodong!

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama sejumlah nelayan asal Malaysia yang tertangkap di perairan Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu
Foto: Foto dari akun Facebook pribadi Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama sejumlah nelayan asal Malaysia yang tertangkap di perairan Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku kesal saat tahu banyak kapal penangkap ikan yang tak berizin. Dalam konferensi pers usai melakukan kunjungan kerja ke Natuna, Pontianak, dan Berau, Menteri Susi sekali lagi menyinggung banyaknya kapal penangkap ikan yang tidak sesuai antara bendera dengan ABK yang digunakan.

"Memang terbukti kapal di tengah laut bendera Indonesia, nama Indonesia, tapi bodong! ABK nya asing," ujar Menteri Susi, Jumat (21/11).

Susi melanjutkan, banyak di antara kapal-kapal tersebut yang masih melakukan pratik transhipment atau bongkar muat kapal di tengah laut. Salam salah satu penangkapan di Natuna misalnya, salah satu kapal diketahui membawa muatan sebesar 2,9 ton. "Tapi bisa jadi di tengah laut sudah bongkar muat," lanjut Susi.

Salah satu upaya untuk menekan angka pencurian ikan, dalam hal ini melalui transhipment, Susi mengeluarkan Peraturan Menteri tentang larangan bongkar muat kapal di tengah laut. "Tapi masih menunggu pengesahan dari Kemen Polhukam," ujar Susi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement