REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru tayang sehari, film "Jokowi Adalah Kita" sudah ditarik dari peredaran dan diputuskan ditunda penayangannya. Hal ini sontak menimbulkan pertanyaan banyak pihak.
Salah satu yang mencuat, produser disebut enggan film ini dianggap sebagai usaha menimbulkan citra positif bagi Jokowi pascamenaikkan harga BBM. Namun hal itu dibantah oleh KK Dheeraj selaku produser.
"Saya nggak kepikir ke sana, penundaan ini murni karena saya menilai situasi yang tidak tepat," kata KK Dheeraj kepada Republika Online (ROL), Jumat (21/11).
Saat ini, kata Dheeraj, masyarakat sedang dihadapkan permasalahan yang sangat mendasar. Kenaikan BBM akan menimbulkan efek domino ke berbagai hal.
"Saya belum tahu, masih menunggu situasi," ujar KK Dheeraj ketika ditanya kapan target ia merilis ulang film tersebut.
Sebelumnya Komunitas Pencinta Film Indonesia menyatakan film yang dibintangi Ben Joshua dan Sylvia Fulli itu sebagai bentuk pencitraan Jokowi pascakenaikan BBM Bersubsidi.
“Sangat terlihat ini adalah salah satu bentuk pencitraan Jokowi untuk mengambil hati rakyat kembali yang mulai merasa ditipu oleh Jokowi atas kenaikan harga BBM bersubsidi yang berdampak kepada naiknya kebutuhan pokok,” cetus Ketua Komunitas Pecinta Film Indonesia, Ilman.
Film ini, ditengarai Ilman, sudah dipersiapkan oleh Jokowi karena mengetahui pasti ada kekecewaan dari masyarakat.