REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tertangkapnya Jean Alter Huliselan (JAH), teman dekat Sri Wahyuni yang ditemukan meninggal di dalam mobil Honda Freed abu-abu berpelat nomor B 136 SRI di areal parkiran Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (19/11), bermula dari informasi sang kakak JAH.
Polisi melakukan pengejaran JAH lantaran JAH didapati bersama Sri di Bandara Soekarko-Hatta. Itu diketahui dari hasil foto capture CCTV loket parkir bandara yang terlihat Sri bersama JAH. "Terakhir info ada di Nabire, Papua," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto, kepada wartawan memberitahukan posisi JAH terkini, Jumat (21/11).
Rikwanto menerangkan, penyidik melakukan penyelidikan JAH hingga ke rumah kosannya di Kemang, Jakarta Selatan. Di kosan tersebut, kata dia, ditemukan handphone dan beberapa nomor telepon.
Penyidik, terang Rikwanto, akhirnya menemukan nomor telepon kakak JAH. Ingin mengetahui keberadaan JAH, penyidik menelepon kakak JAH dan memintanya menemui JAH di Nabire, Papua. "Dan ternyata JAH pulang ke sana (ke Nabire)," ucap dia.
Istri JAH, Diminata akhirnya juga mengetahui suaminya dicari oleh polisi. Diminata pun melaporkannya ke Polres Nabire. Dari sinilah, Polres Nabire memberikan informasi ke Polres Bandara Soekarno-Hatta meminta untuk diselidiki.
"Polres bandara (Bandara Soekarno-Hatta) ke Nabire sampai siang," kata Rikwanto. Sekitar pukul 14.00 polisi langsung melakukan penangkapan terhadap JAH. Lalu JAH diperiksa oleh polisi di Polres Nabire.
Dari pemeriksaan, lanjut Rikwanto, belum diketahui motif pembunuhan yang diduga dilakukan JAH. informasi yang didapatkan, kata Rikwanto, JAH bertengkar dengan Sri di Bandara. "JAH disuruh keluar lalu, JAH masuk lagi dan cekik korban (Sri Wahyuni) sampai meninggal dunia," ujarnya.