REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan mengamankan sebanyak 54 mahasiswa dari Universitas HKBP Nomensen dan Universitas Medan Area (UMA) yang terlibat bentrok pada pertandingan futsal antarkampus di Jalan Selamat Ketaren Tembung.
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram Istanto dikonfirmasi wartawan, Jumat, melalui Kanit VC/judisila, AKP Martuasah Tobing membenarkan diamankannya puluhan mahasiwa yang terlibat perkelahian tersebut.
Peristiwa bentrok dari kedua kubu mahasiswa itu, menurut dia, terjadi pada Kamis (20/11) malam usai digelarnya pertandingan futsal tersebut.
"Pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap 54 mahasiswa yang diamankan pihak berwajib," ujarnya.
Martuasah mengatakan, pihaknya masih akan menggelar kasus bentrokan yang dilakukan mahasiswa tersebut.
"Sabar dulu ya, nanti kalau sudah selesai kita akan berikan penjelasan lebih rinci," kata AKP Martuasah.
Informasi yang diperoleh dari mahasiswa di Mapolresta Medan, menyebutkan aksi bentrok kedua kelompok mahasiswa tersebut terjadi ketika pertandingan futsal sedang dilaksanakan di kampus I UMA Jalan Selamat Ketaren Medan.
Sejumlah mahasiswa HKBP Nomensen yang menanti pertandingan berlangsung, dan kemudian bermain bola basket bersama beberapa mahasiswi UMA di salah satu lapangan.
Kondisi mulai memanas ketika bola basket yang digunakan oleh beberapa mahasiswa Nomensen tersebut dibawa oleh sejumlah mahasiswa UMA yang berada di sekitar lapangan.
Pertengkaran mulut pun terjadi, akibat terjadi kesalah pahaman dan perkelahian dua kelompok mahasiswa tersebutt.
Puluhan mahasiswa Nomensen sebelumnya sempat meninggalkan lokasi, kembali lagi ke kampus UMA, Kamis (20/11) malam melakukan penyerangan dengan membawa sejumlah senjata tajam dan balok kayu.
Bentrokan tak bisa dihindari, kedua kelompok mahasiswa saling lempar batu dan membuat kondisi ruas jalan di sekitar lokasi mencekam.
Puluhan personel Polresta Medan dan Polsek Percut Sei Tuan turun ke lokasi bentrok untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Dari kedua kelompok mahasisw yang terlibat bentrok tersebut, disita barang bukti berupa bom molotov, samurai, parang, bambu dan kayu.