Sabtu 22 Nov 2014 05:06 WIB

Ini Hasil Kompetisi Film Pendewasaan Usia Perkawinan

Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala BKKBN Fasli Djalal.
Foto: Antara
Kepala BKKBN Fasli Djalal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan, institusinya bekerja sama dengan Eagle Institute menyelenggarakan Eagle Junior Documentary Camp.

Kegiatan itu berupa kompetisi pembuatan film dokumenter untuk remaja usia 15 tahun sampai 19 tahun. Film yang dikompetisikan dibuat berdasarkan tema Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).

Kompetisi film itu, kata dia, sebenarnya mengajak remaja agar tidak menikah pada usia dini, baik karena kebiasaan budaya daerah maupun akibat punya anak sebelum nikah. Sehingga, saran dia, remaja harus memiliki pengetahuan pentingnya menjaga diri agar tidak terjebak pergaulan bebas dan banyak melakukan kegiatan positif.

"Kami memang mendorong remaja membuat film bertema Pendewasaan Usia Perkawinan guna mencegah anak-anak menikah usia dini. Dengan membuat film mereka sekaligus belajar dampak positif menunda usia perkawinan," kata Fasli di Jakarta pada Jumat (21/11).

Menurut Fasli, kompetisi film tersebut rupanya disambut antusias para remaja di berbagai daerah, seperti di Medan, Padang, Rembang, Yogyakarta, dan Sorong. Bahkan peserta kompetisi film terbanyak berasal dari Sorong, yang menyumbang 435 film.

"Rupanya remaja Sorong ini sangat antusias membuat film Pendewasaan Usia Perkawinan. Kami senang dengan antusiasme mereka," ujar mantan wakil menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri Eagle Junior Documentary Camp,  Wiranegara mengatakan, penilaian film  berdasarkan kesesuaian antara film dengan tema. Isi cerita juga menjadi titik penilaian juri. "Apakah ceritanya menarik, menggugah pemikiran. Ini juga menjadi penilaian tersendiri," kata Wiranegara.

Dari kompetisi itu, sejumlah film yang menjadi finalis di antaranya, Doom yang Tersisa (Sorong), Kembang Desa (Rembang), Seribu Langkah Menggapai Asa (Medan), Di Bibir Nagari (Payakumbuh), Gadis Penembus Dunia (Yogyakarta).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement