REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Aksi penyerangan Markas Brimob oleh sejumlah oknum anggota TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 134/Tuah Sakti di Batam, Rabu (19/11) lalu, menuai kecaman dari kalangan pegiat HAM. Salah satunya adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Imparsial yang menilai insiden tersebut sebagai tindakan yang memalukan dan melawan hukum.
“Tindakan itu tidak dapat dibenarkan dengan dalih apa pun,” ujar Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, kepada Republika di Jakarta, Jumat (21/11).
Menurut penilaian Imparsial, kata Poengky, penyerangan yang dilakukan para oknum anggota TNI itu masuk dalam kategori tindakan insubordinasi dan indisipliner. Ini dikarenakan para pelaku tersebut telah mengabaikan perintah atasannya di militer.
Parahnya lagi, oknum-oknum anggota TNI itu juga membongkar gudang senjata dan melakukan penembakan seperti diungkapkan oleh Menkopolhukam. Dalam militer, jelas Poengky, tindakan insubordinasi itu merupakan bentuk pelanggaran yang serius.
Tindakan seperti itu tidak pantas dicontoh oleh prajurit TNI di mana pun. Apalagi, dalam organisasi TNI, setiap kesatuan terikat dalam satu rantai komando, sehingga anggota TNI wajib tunduk dan patuh pada perintah atasan sepanjang perintah itu tidak melawan hukum.
“Tindakan semacam itu tidak dapat ditolerir,” imbuhnya.
Poengky menambahkan, Imparsial mengapresiasi sikap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Sutarman yang telah melakukan langkah awal untuk mengatasi konflik TNI-POLRI di Batam.
Apalagi, KSAD telah menyatakan bahwa prajurit TNI yang tidak disiplin dan tidak mematuhi perintah atasan sama saja dengan gerombolan bersenjata. “Karena itu, publik tentu akan menanti sikap tegas dari pimpinan TNI dalam memberikan hukuman terhadap anggota TNI yang melakukan pelanggaran serius tersebut,” ucap Poengky lagi.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sejumlah anggota TNI dari Yonif 134 Tuah Sakti menyerang markas Brimobda di Tembesi, Batam, Rabu (19/11). Insiden itu juga berlanjut pada aksi penembakan terhadap markas Brimob tersebut hingga malam harinya.