REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Direktur Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung, di Jambi, mengatakan bahwa sumber utama protein hewani untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah ikan, 65 persen sumber protein katanya dipasok dari ikan.
Dijelaskannya, pemenuhan gizi merupakan persoalan serius, dimana rata-rata tinggi badan masyarakat ASEAN 174 sentimeter, sementara di Indonesia hanya 158 sentimeter. Sedangkan IQ masyarakat Asean 93, sementara Indonesia 89. Hal ini kata dia adalah sesuatu yang harus diatasi dan tidak boleh berlanjut.
"Kenapa kita sangat konsen untuk memasyarakatkan makan ikan ke masyarakat, karena ikan ini punya nilai lebih dibandingkan daging produk lain," kata Saut, ketika memperingati hari Ikan Nasional di Jambi, Sabtu (22/11).
Dia mengatakan bahwa daging ikan tidak mengandung penyakit apapun yang bisa membahayakan kesehatan penkonsumsi. Sementara daging lain boleh dikatakan mempunyai beragam penyakit.
"Kalau di daging sapi kita kenal dengan penyakit sapi gila, kalau unggas seperti ayam itu ada namanya flu burung. Sementara kalau di daging ikan itu hampir tidak ada yang berbahaya, kecuali lemaknya yang agak tinggi, tapi itu rasanya tidak masalah. Yang jelas ikan masuk kelompok daging putih yang memberikan dampak positif bagi kesehatan," jelasnya.
Sel otak manusia kata Saut membutuhkan protein tinggi, terutama untuk bayi yang baru lahir. Pembentukan sel otak bisa dilakukan dengan mengkonsumsi ikan.
"Oleh sebab itu kita punya slogan 'Ayo makan ikan biar cerdas sehat dan kuat'. Itu karena apa, karena memang pertumbuhan sel otak itu sangat disupport oleh protein, ya ikan ini. Di ikan ada omega tiga untuk pertumbuhan otak," katanya.
Dia juga mengungkapkan, untuk konsumsi ikan masyarakat di Indonesia masih diangka 38 kilogram perkapita pertahun, tapi kalau di negara lain seperti Jepang, tingkat konsumsi ikan di masyarakat mereka sudah di atas 50 kilogram perkapita pertahun. Untuk itu, Saut menghimbau masyarakat untuk selalu mengkonsumsi ikan namun tetap merawat dan melestarikan lingkungan sekitar.
Saat menghadiri Jambore Forikan dalam rangka Memperingati Hari Ikan Nasional di Jambi, Saut juga memberikan secara simbolis satu unit mobil alih teknologi perikanan dan satu unit mobil pemasaran perikanan kepada Gubernur Jambi.