Sabtu 22 Nov 2014 20:35 WIB

'Pelaku Sepak Bola Gajah Ibarat Pasien Rumah Sakit Jiwa'

Red: M Akbar
Pemain PSIS Semarang Safrudin Tahar (27) menyundul bola di daerah pertahanan PSS Sleman.
Foto: Antara
Pemain PSIS Semarang Safrudin Tahar (27) menyundul bola di daerah pertahanan PSS Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mantan pelatih PSIS Semarang dan PSS Sleman, Sartono Anwar, mengecam "sepak bola gajah", termasuk saat pertandingan antara kedua klub itu yang berbuntut sanksi dari PSSI.

"Jadi, yang kemarin bertanding itu mestinya pasien rumah sakit jiwa. Pasien RSJ Semarang melawan pasien RSJ Sleman. 'Masa' memasukkan bola di gawang sendiri. Kenapa sampai begitu?" katanya di Semarang, Sabtu (22/11).

Hal itu diungkapkan Sartono yang berkat tangan dinginnya pernah mengantarkan PSIS Semarang menjuarai Liga Indonesia 1987, saat diskusi bertajuk "PSIS (Belum) Mati" yang berlangsung di Kafe Mr.K Semarang.

Sartono menyesalkan kedua tim yang pernah diasuhnya itu sampai melakukan gol bunuh diri pada pertandingan babak delapan besar Divisi Utama yang kabarnya dilakukan untuk menghindari bertemu Borneo FC.

"Begini, awalnya adalah ketidakjujuran. Ketidakjujuran selalu jadi masalah, termasuk dalam rumah tangga di keluarga. Ketidakjujuran kecil akibatnya kecil, kalau besar akibatnya juga besar," katanya.

Menurut dia, semestinya para pemain PSIS tidak membalas gol bunuh diri yang dimulai oleh pemain PSS Sleman, melainkan melaporkannya kepada PSSI, namun nasi sudah menjadi bubur atau semua sudah terjadi.

Meski menyesalkan dengan pemain yang melakukan gol bunuh diri, Sartono berpesan kepada jajaran manajemen PSIS Semarang untuk tetap berusaha agar klub tersebut semakin bagus dan berprestasi ke depannya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement