Ahad 23 Nov 2014 16:47 WIB

Situs Kerajaan Majapahit di Trowulan Hampir Punah

Peta sebaran situs arkeologis di kawasan Trowulan, Mojokerto-Jombang, Jawa Timur.
Foto: r0edin.blogspot.com
Peta sebaran situs arkeologis di kawasan Trowulan, Mojokerto-Jombang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO--Ribuan situs sejarah Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, hampir habis. Situs yang berupa susunan batu bata habis dijual atau digunakan sebagai bahan baku rumah penduduk sekitar.

Masyarakat yang masih peduli dan ingin merevatilisasi situs-situs tersebut membuat sebuah gerakan SaveTrowulan. Deni Indianto salah satu penggagas gerakan SaveTrowulan mengatakan banyak situs dan struktur bangunan bersejarah yang habis digunakan oleh warga sekitar. "Batu bata pra-sejarah banyak digunakan warga untuk membangun rumah, batu bata dihancurkan dan dicampur dengan pasir," kata Deni, Sabtu (22/11).

Deni mengatakan banyak warga yang tidak memahami pentingnya artefak-artefak tersebut. Di desa Watesupa ada sebuah artefak yang berbentuk pancang perbatasan. Deni mengatakan beberapa tahun lalu bangunan tersebut masih utuh. Namun banyak warga yang membutuhkan bahan bangunan untuk membangun rumah. Maka digunakanlah batu bata yang berasal dari bangunan abad ke-empat belas tersebut. Hanya batu bata berada di sekitar prastasti yang tidak digubakan oleh warga.

Sebagai warga Trowulan yang sehari–harinya tinggal dan beraktivitas di kawasan tersebut Deni berkeinginan kuat untuk melestarikan pusaka (heritage) Kerajaan Majapahit. Bersama-sama warga para pemerhati pelestarian dan akademisi yang peduli bergabung bersama dalam wadah Mandala Majapahit sebagai sebuah forum untuk melakukan berbagai kegiatan pelestarian di Trowulan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement