REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua hari 20-12 November kemarin, Anggota Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur mengikuti training Mission and Character building dan Self Control and Colaboration di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja anggota DPRD selama masa tugasnya.
Ketua DPRD provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) , M. Syahrun H.S menjelaskan, para anggota dewan memiliki tanggung jawab yang besar bagi tercapainya kepentingan rakyat. Untuk menjadikan lembaga wakil rakyat yang berkualitas, tentunya Sumber Daya Manusia menjadi faktor penting.
“Training ini menggabungkan semua aspek kehidupan, baik emosional, spiritual, dan intelektual. untuk membuat lembaga ini semakin berkualitas dalam mengambil keputusan, maka ketiga hal penting tersebut harus dipahami oleh setiap anggota DPRD,” jelasnya, Ahad (23/11).
Syahrun berharap dengan mengikuti training ini, kualitas mental peserta yang mengikuti bisa semakin baik dan akhirnya bisa berdampak kepada peningkatan kualitas kerja sebagai wakil rakyat.
“Harapan kami tentunya adalah bisa bekerja lebih baik untuk kepentingan rakyat. Jadi bagaimana kebijakan anggaran kita, politik anggaran kita, dan semua kerja kita adalah untuk rakyat. Baik untuk regulasi, peraturan maupun sistem pengawasan harus kita tingkatkan. Sehingga apa yang kita hasilkan adalah yang terbaik untuk masyarakat, dan pembangunan buat rakyat bisa berkualitas,” terang Syahrun lagi.
Pakar Pembangunan Karakter sekaligus Founder ESQ 165 Ary Ginanjar Agustian menyatakan rekan-rekan anggota DPRD dari propinsi manapun akan membutuhkan penajaman kecerdasan emosional dan spiritual seperti yang dilakukan oleh para anggota DPRD Kalimantan Timur ini.
"Di pundak mereka terdapat tanggung jawab yang besar seperti yang diamanatkan rakyat. Sehingga dengan penajaman ini, diharapkan keputusan-keputusan yang dbuat sudah melalui pemikiran yang mendalam terutama secara kecerdasan emosional dan spiritual. Hal ini patut kita apresiasi," terang Ary.
Namun, lanjut Ary, semua yang dihasilkan oleh para anggota DPRD kembali kepada hati nurani mereka. Dengan training penajaman kecerdasan emosional dan spiritual tersebut diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang baik untuk kepentingan masyarakat luas. Upaya tersebut, tambahnya, dapat diikuti oleh DPRD lainnya di Indonesia dengan tujuan menambah cakrawala dan keilmuan mereka.