Senin 24 Nov 2014 10:51 WIB

Menteri Susi Berikan Sambutan dengan Nada Bergetar, Ada Apa?

Rep: C85/ Red: Winda Destiana Putri
Susi Pudjiastuti
Foto: Republika/ Wihdan
Susi Pudjiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berulang kali menyeka hidung saat memberikan sambutan saat pembukaan seminar internasional untuk mengenang bencana tsunami yang diadakan di Jakarta.

Menteri Susi, dengan nada bergetar, berkata bahwa dirinya tidak mungkin menjadi seorang menteri tanpa belajar banyak dari tsunami Aceh. "Bahkan Susi Air tidak akan jadi besar, tanpa waktu itu kami membantu tsunami," ujar Menteri Susi di depan para duta besar negara sahabat.

Menteri Susi berujar, dari kejadian tsunami sepuluh tahun silam, dia belajar tentang kemanusiaan. "It brougt me to personal experience. Also love, spirit, and learn to give," ujar Susi. Hadirin yang hadir, termasuk para profesor dari Jepang terdiam membisu terbawa suasana haru.

Dengan nada yang masih bergetar, Menteri Susi juga menyampaikan harapannya agar Indonesia memiliki sistem mitigasi bencana yang baik. Susi menyebut saat itu Indonesia belum siap menghadapi bencana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement